Ini merupakan kisah nyata, diceritakan oleh Bapak Handoko, sebagai suami dari ibu Serli yang memiliki perusahaan ternama diwilayah kota Bandung.
Beginilah kisahnya,,,,,,
Setelah lulus SMK, Dila berencana mau cari kerja dulu, buat nambah-nambah biaya kuliahnya tahun depan.
Karena keluarganya termasuk keluarga yang pas-pasan dalam perekonomian, jadi terpaksa mau ga mau Dila harus berhenti dulu melanjutkan keinginannya.
Akhirnya dia pun membuat lamaran kerja dengan bermodalkan ijasah SMK nya.
Kesana kesini mencari lowongan, mendatangi berbagai perusahaan,bahkan mengirim lewat pos, namun dia belum berhasil juga diterima, rasa putus asanya mulai mengurangi semangatnya.
kriiiiiing tiba-tiba, suara hpnya berbunyi.
ko gak ada namanya,,,!! Halooo,!!! siapa ya?
Malam Ba, Benar saya bicara dengan saudari Dila?
iya,,, ini siapa ya?,, Dila bertanya.
Saya Serli," anda yang mengirim lamaran kerja ya?
iya,,emang kenapa bu?
Selamat bergabung di perusahaan kami ya, anda kami terima.
Apa bu,, yang bener?
iya Ba, Ba Dila diterima kerja di perusahaan kami.
O ya,,,emang, kalau boleh tau, Perusahaan yang mana ya?
Kami dari PT.ARMADATAMA ..jln. Gunturmadu no.143 Bandung. besok Ba.Dila mulai bisa kerja.
Apa bu?,,, ko cepat amat, biasanya kan interview dulu, atau tes apa gitu..??
dan maaf, Bu,,,perasaan saya belum pernah menulis lamaran kerja buat perusahaan di alamat itu.
Ba.Dila mungkin lupa, telah mengirim lamaran lewat Pos." ya itu terserah Ba.Dila aja mau terima atau ga juga kami tidak memaksa, namun ini kesempatan Ba, mungkin memang kriteria Perusahaan kami, sudah merasa cocok dengan data lamaran saudari Dila, kalau Ba mau,, bisa datang besok pagi, kalau gak tau ruangan saya,tanyain aja ke satpam mau ketemu Ibu Serli, gitu aja.
"Ya udah dulu Ba,ditunggu ya besok kedatangannya.
Iya, Bu besok saya datang, Makasih ya! "Dila mengerutkan keningnya, ko mudah sekali ya, gak ada interview dan gak tes apa-apa...
Tapi mungkin inilah rezeki yang tak terduga kale ya...
Keesokan harinya pagi-pagi sekali Dila bersiap berangkat menuju alamat tersebut.
Sesampainya disana, pandangannya mengarah ke salahsatu gedung tinggi, Dila mengerutkan kening," PT.ARMADATAMA mungkin ini kali ya perusahaan itu,,wah...!! ,,Bangunannya keren banget, ga yangka aku kerja ditempat kaya gini,,!! Dila berkata dalam hati, sambil berlahan kakinya memasuki halaman Gedung itu.
ko, ga ada satpam atau yang jaga samasekali ya, trus aku harus gimana nih""'
Dila terus bertanya-tanya, seraya matanya tertuju ke arah pintu masuk gedung itu.
sesaat, Dila melihat dibalik kaca pintu ada wanita melambaikan tangan ke arah dirinya, serasa yakin bahwa wanita itu melambaikan tangan padanya, Dila pun beranjak mendekatinya,.
Silakan masuk, kamu Dila kan? Wanita itu bertanya.
iya,maaf apakah anda Ibu Serli? Dila bertanya gugup, sambil memasuki gedung itu.
Iya, aku Serli,,,kamu sudah ditunggu sedari tadi, gimana sudah siap kerja?
siap Bu, aku kerja apa ya Bu,?
Kamu menjadi asisten pribadiku, apakah kamu tidak keberatan?
ga apa-apa Bu, aku seneng kerja ditempat ini, " Dila menjawab seraya pandangannya berputar ke seluruh sudut ruangan..."waaahh mimpi apa ya aku, bisa kerja ditempat megah kayak gini, " hatinya terus bicara merasakan kagum luar biasa.
Dila melihat banyak sekali karyawan dan karyawati, sibuk kesana kemari, namun anehnya, wajah mereka kaku, pucat, gak ada senyum sama sekali.
Dila,,,!! ini ruangan saya, ayo masuk...!!
Serli pun mengajak masuk Dila,yang masih cilingak-cilinguk gugup.
Iya...iya Bu........
O,, ya,, kamu bisa komputer kan?,,, kalau bisa entar kalau kerjaan saya numpuk, kamu bisa bantu,.
Iya, Bu bisa...!! Dila menjawab singkat.
Hatinya terus bertanya-tanya,,, kenapa ya ibu Serli ini baik banget, padahal dia gak mengenal siapa aku.
Dila,!! sekarang kamu bisa mulai bereskan ruangan ibu, setelah itu kamu bisa tolong ketik dokumen ini, biar entar ibu ralat lagi kalau-kalau ada kesalahan, kamu jangan sungkan, kalau ada apa-apa bilang aja,,ya..!!
iya ,, Bu,,!! Dila pun langsung kerja..
semua yang ibu Serli butuhkan Dila pun melakukannya sebisa mungkin,
hari pertama kerjanya sangat menyenangkan, karena sikap ibu Serli yang baik banget.
O iya, Dila,,, sebentar lagi jam kerjamu habis, kamu anterin map ini ya, ke suami ibu." Serli menyuruh Dila sambil membawa Map.
Suami ibu ruangannya dimana Bu? Dila bertanya.
Suami ibu gak ada dikantor ini, tapi dia di rumah, ini alamatnya ibu tulis dibalik Map.
Setelah anter Map ini, kamu langsung pulang aja, saya mau kerja lembur, soalnya masih banyak kerjaan., bilangin ke Suami Ibu, Titip anak-anak dan sayangi selalu jangan sampai menterlantarkannya, bilangin juga saya sangat mencintai kalian.
"Serli berkata seraya meneteskan air mata,
Dila, mengerutkan kening kemudian bertanya..",,, ibu gak kenapa-napa kan bu?
maaf Dila, ibu selalu menangis kalau ingat keluarga ibu.,,
Loh,,,emang ibu gak bisa ketemu sama keluarga ibu, kan masih bisa ketemu Bu,?
kamu gak akan mengerti Dila, ya sudah kamu cepat anterin ya. !
jam kerja kamu sebentar lagi habis.
Iya bu, saya pergi dulu ya,,!
iya,,Dila... awas jangan sampai Map itu jatuh ke bukan Suami ibu, kamu harus tanya dulu nama Suami ibu Handoko,kedua anak ibu Farel dan Dinda, setelah kamu yakin kamu kasihin,setelah itu kamu langsung pulang aja ya..
Iya Bu..!!!!! Dila menganggukan kepala.
Akhirnya Dila pun beranjak pergi keluar ruangan, begitu dia menutup pintu ruangan bu Serli., Dila merasa aneh karyawan yang dia lihat tadi ga ada satu pun.
Sambil melihat jam tangan yang dia pakai, Dila bergumam.." jam kerja masih panjang, baru aja jam 3, ko udah pada pulang ya, sepi banget.!!
kakinya terayun menuju pintu,keluar...
Setelah didepan gedung dia pun menaiki Taxi, menuju ke alamat rumah Bu Serli.
Tak lama kemudian Dila pun sampai di alamat yang dituju, matanya melihat ke nomor rumah yang ada di Map, kemudian melihat ke arah tembok pagar rumah.
Kayaknya ini rumahnya,,, megah sekali ya rumahnya,bagus dan luas.
Setelah yakin, Dila pun memencet Bel, yang menempel di tembok pagar, tak lama kemudian datang wanita setengah baya,menghampiri pintu pagar, ada apa ya? wanita itu pun bertanya.
Maaf apa saya bisa ketemu sama bapak Handoko, ini Rumahnya kan?
iya Non, bentar ya bibi panggilkan, sesaat wanita yang mungkin pembantu itu masuk ke rumah lalu keluar lagi, dan membuka pagar.
Silahkan masuk Non, Bapak lagi ada dihalaman belakang.
Iya Bi, makasih....Dila pun masuk menuju tempat yang si bibi tunjukan.
Permisi Pa,.... Dila menyapa orang yang lagi duduk sambil memperhatikan kedua anak yang lagi bermain.
O iya, sama siapa ya, dan ada apa?
maaf Pa sebelumnya, kalau kedatangan saya mengganggu, nama saya Dila Pa, apa benar bapak ini, Bapak Handoko?
Iya saya sendiri!!! Handoko mengerutkan alis seraya menatap ke arah Dila.
Apa itu anak Bapak, siapa nama mereka Pa.?
Iya itu anak saya Farel dan Dinda.." ada apa ya, ko nanya nama kita semua,?
maaf Pa, saya hanya disuruh mengantarkan ini ke bapak,"tangan Dila mengeluarkan map, dari tasnya.
Itu apa?,, Handoko bertanya keheranan
Ini map, gak tau isinya apa, cuman Istri bapa yaitu Bu Serli, nyuruh mengantarkannya kesini.
Apaaaaa??? Serliiiiii??? Handoko merasa kaget luar biasa",, ,,
memang ada apa pa, ko kaget gitu?..
Dila bertanya heran.
Gak mungkin, Kamu bohong,, Serli sudah meninggal seminggu yang lalu.
Apaaaaa? Dila kaget mendengar kabar dari Handoko,,, Bapak jangan becanda Pa..
Coba aku lihat isi map itu apa?.. Handoko mengulurkan tangan mengambil map, dan membukanya." begitu dia buka, dia terbelalak kaget luar biasa.,
Ya Ampun, ini data perusahaan yang dicari-cari selama ini, kamu sebenarnya siapa? Handoko bertanya kembali.
saya karyawati perusahaan itu Pa, saya baru kerja tadi pagi, dan istri Bapak yang menerima saya menjadi asisten pribadinya.
Handoko mengerutkan kening sambil menggelengkan kepala seraya berkata" astagfirullohaladzim itu gak mungkin,, gedung perusahaan itu sudah habis terbakar.
Maksud bapak?... Dila bertanya penuh rasa ingin tau,....
Iya,banyak sekali korban meninggal pada saat itu termasuk istri saya, polisi sudah memeriksa seluruh isi gedung yang terbakar, mencari penyebab darimana asalnya api itu, dan terungkap dari CCTV,dari ruangan lain yang tidak terbakar,bahwa ada seseorang yang sengaja menyiramkan bensin dan membakarnya, orang itu masih buron dan dicari polisi.
Astagfirullohaladzim itu gak mungkin Pa,,, saya yakin banget tadi saya dari gedung itu, tapi semua baik-baik aja ga ada yang rusak terbakar,bahkan semuanya terlihat rapih dan mengagumkan.
Iya, tapi memang nyatanya seperti itu, apa kamu perlu bukti, ? tunggu sebentar ya.. " Lalu Handoko masuk rumah, gak lama kemudian datang membawa koran dan foto.
Ini adalah koran yang memberitakan kejadian itu, dan ini foto Serli istri saya." Handoko menunjukan semuanya pada Dila.
Terbelalak Dila melihat semua itu, dia lihat Gedung hancur, gosong terbakar api, bentuk gedung dan halamannya sama persis dengan perusahaan itu,ditambah lagi foto yang dia lihat dan ternyata benar itu foto Serli yang dia kenal.
Ini sulit sekali dipercaya Pa,..Dila mengerutkan alis, kepalanya menggeleng kaget.,,,Trus apa maksudnya Surat-surat itu Pa?
Surat ini adalah data-data penting perusahaan kami, dan saya mencurigai orang yang membakar gedung itu ingin sekali memusnahkan data ini" sebelumnya saya ucapkan terimakasih sama kamu,sudah mengantar surat ini, karena data ini sangat berharga dan bernilai milyaran rupiah, Saya janji saya akan memberikan upah sama kamu, sebagai tanda terimakasih saya.
Dila tak menjawab, dia hanya bengong, masih merasakan keanehan dalam hatinya.
Maaf Pa, saya pulang dulu ya,, sudah mau maghrib nih.!
O ya silahkan, sekali lagi saya mengucapkan banyak terimakasih, kalau ada saya minta nomor rekening kamu, sekalian no hp kamu, saya akan memberikan kamu pekerjaan di perusahaan saya., saya harap kamu tidak menolaknya.
Iya Pa, saya mau, nih nomor hp saya"" Dila tersenyum sambil menuliskan nomor hpnya di kertas., terimakasih Pa, saya pulang dulu.
Iya silahkan hati-hati ya....!!
Dila pun berpamitan pulang, ditengah perjalanan Dila langsung kepikiran Bu Serli, kepalanya bersandar dijok belakang taxi yang ia tumpangi, matanya memandang tak terarah, pikirannya masih merasakan keanehan yang luar biasa.
Apa yang dibilang Pak Handoko itu benar ya,,!"! apa Ibu Serli itu sudah meninggal, dan gedung itu,,,,,??? emmmmh sulit dipercaya..
Aku harus membuktikan sendiri apa semua itu benar,atau hanya karangan Pak Handoko saja., aku harus ke gedung itu sekarang juga..""Pa, Pa putar arah ya ke jln. Guntur madu" Dila meminta supir taxi memutar balik menuju Gedung tempat kerjanya tadi.
Iya Ba....."supir taxi pun menganggukan kepala.,
Stop Pa, turun disini aja Pa,,
Tepat di depan perusahaan itu, Dila turun......
Matanya langsung tertuju ke arah gedung itu,
Kaget luar biasa,Dila melihat gedung yang tadi siang dia bekerja, hangus gosong, rusak dan benar-benar gelap gulita.
Tak sampai disitu, langkah kakinya terayun menuruti rasa ingin tau dalam hatinya, membawa dirinya menuju ke dalam gedung itu." kreeeet tangannya mendong pintu gedung itu, yang agak sedikit macet..Ya Alloh gedung ini benar-benar kosong., Dila pun mengeluarkan hp nya, dan menyalakan lampu senternya, menerangi sudut-sudut gedung itu,
Allohuakbar,,, ini benar- benar beda sekali dengan yang aku lihat tadi siang., Dila terus terucap dalam hatinya.
Gedung ini memang hangus terbakar, tapi karyawan yang tadi siang aku lihat itu Siapa ya""terus Bu Serli itu kemana atau,,,, ..
Selagi pikirannya diselimuti rasa heran, tiba-tiba lampu senter di hp nya, menerangi seorang wanita memakai baju serba putih rambutnya terurai panjang duduk di kursi membelakanginya.
Maaf, permisi,,, apakah anda ibu Serli?,,, Dila mencoba bertanya, pikirnya mungkin itu ibu Serli yang lagi kerja lembur.
Iya Dila, aku Serli,,,,"" wanita itu menjawab pelan, tanpa menoleh ke arah Dila.
Pergilah Dila, ini bukan tempatmu, terimakasih sudah membantuku,,, semoga suamiku memberikan pekerjaan yang layak buat orang sepertimu" Wanita yang mengaku Serli itu pun berkata terbata seakan tertahan
Maaf bu, saya kan masih kerja sama ibu disini,,,? Dila membalas ucapan seraya terus memandangi bagian belakang tubuh Serli.
Saya sudah meninggal Dila...gedung ini sudah hangus, tak ada lagi pekerja.
Apaaaaaa? Dila merasa kaget yang kedua kalinya, kakinya mundur beberapa langkah,
Ibu jangan becanda bu, aku gak percaya hal gaib bu.!!!
Berlahan wajahnya Serli menoleh ke arah Dila, betapa kagetnya Dila, Muka Serli hancur terbakar,,,,"""pergilah Dila ini bukan tempatmu,,!!!..Sesaat setelah itu Serli menghilang.
Aaaaaaaahhhhhh,,,,,,,!!!!!! Dila teriak sambil menutup mata dengan kedua telapak tangannya, dan berlahan membuka kembali.
Bu,,, Bu Serli....!!!!!
Dila pun keluar gedung itu, setengah lari dan kembali pulang,,,, dalam pikirannya itu semua tak masuk diakal, dan sulit dipercaya.
Namun setelah kejadian itu, Dila jadi mendapat pekerjaan dari Pak Handoko, bahkan Dila diposisikan dibagian yang lumayan layak di perusahaan Handoko, dan Dila pun bisa melanjutkan kuliah kelas karyawan, dan Pak Handoko juga mendukungnya hingga selesai.
loading...