Hai, cerita ini saya post berdasarkan 
sebuah Urban Legend yang pernah terjadi di dunia Kereta Api Indonesia 
yang cukup menarik dan pastinya horor untuk di bahas. Hari ini, 
bertepatan malam Jum’at. Sebuah kereta api barang dengan tujuan Surabaya
 Pasar Turi hendak berangkat dari Stasiun Cirebon dengan membawa 13 
rangkaian, angkutan yang di bawa adalah angkutan parcel berupa barang 
kiriman pos seperti surat, sepeda motor, hewan peliharaan dan juga 
beberapa barang elektronik lainnya.
Pukul
 10 malam, beberapa kru dan masinis kereta yang bertugas kemudian mulai 
masuk kedalam kereta. Petugas Stasiun Cirebon sudah mengirim surat 
keterangan ke Stasiun Surabaya Pasar Turi bahwa kereta dijadwalkan tiba 
pukul 1 malam, karena kereta ini tergolong kiriman cepat. Tak berselang 
lama, petugas Stasiun mulai memberangkatkan kereta api barang tersebut 
menuju Surabaya.
Semua berjalan lancar dan kereta 
berangkat sesuai jadwal, setelah 3 jam perjalanan kereta kemudian tiba 
di stasiun Surabaya Pasar Turi, seorang petugas stasiun kembali 
melakukan pengecekan terhadap kereta api, ketika petugas Stasiun 
tersebut menghitung jumlah gerbong kereta itu, yang di dapatinya hanya 
12 gerbong saja, tentu saja dia sangat kaget. Karena Stasiun Cirebon 
sudah jelas mengirim surat keterangan ke Surabaya, bahwa kereta menarik 
13 Gerbong.
Petugas tersebut kemudian
 melapor pada kru, masinis, dan juga petugas jaga malam yang sedang 
bertugas kala itu, mereka beramai-ramai menghitung jumlah gerbong 
tersebut secara saksama. Dan hasilnya sama saja, tetap 12 gerbong, 
ibarat gerbong ke-13 hilang begitu saja. Masinis dan kru kereta yakin 
bahwa semua sudah berjalan sesuai dengan prosedur kereta api, dan tidak 
mungkin jika gerbong tersebut terlepas dari rangkaian, karena akan 
langsung diketahui oleh masinis.
 
Terlebih lagi masinis yang mengemudikan 
kereta ini adalah masinis yang sudah professional. Mereka semua 
berkali-kali berkutat dengan kereta tersebut, tetapi tetap saja 
gerbongnya masih hilang 1 yaitu gerbong ke 13. Lalu salah satu petugas 
Stasiun yang memiliki penglihatan lebih alias indra ke-6 mengatakan 
gerbong tersebut sebenarnya tidak hilang, hanya saja semuanya tidak bisa
 melihatnya karena gerbong tersebut sedang di tutupi oleh sesosok jin 
raksasa, jin tersebut sedang memeluk gerbong itu.
Sehingga
 membuat mata orang biasa tidak bisa melihat keberadaan gerbong itu. 
Sontak penjelasan tak logis ini membuat beberapa petugas kala itu 
terkejut. Petugas indigo tersebut mengatakan, sebenarnya jin tersebut 
hanya sedang memeluk gerbong tersebut seperti orang yang sedang tidur 
memeluk guling jadi tidak mengganggu. Kemudian petugas tersebut meminta 
sebatang rokok dan korek, kemudian menyalakan rokok tersebut dan 
menempatkan rokok yang masih menyala tersebut di rangkaian gerbong ke 
12, petugas tersebut meminta semuanya untuk bersembunyi
Setelah suasana sepi karena semua 
bersembunyi, terdengarlah suara langkah kaki yang besar, seperti gajah 
yang akan melintas. Derap kaki tersebut sangat terasa seperti membuat 
gempa bumi kecil, kemudian terdengar juga suara hembusan nafas yang 
sangat berat, seperti seseorang yang benar-benar marah dan kesal. 
Kemudian tak begitu lama terdengar suara adzan subuh di Stasiun Pasar 
Turi, suara mengerikan tersebut perlahan menjauh ketika adzan di 
kumandangkan dan petugas tersebut meminta semuanya kembali mengecek 
gerbong kereta.
Setelah di cek 
gerbong kereta menjadi 13 gerbong, para petugas saat itu juga mencium 
aroma sangat busuk, seperti sebuah bau saptic tank yang terbuka, kata 
petugas indigo tadi, bau itu adalah bau dari keringat jin raksasa 
terebut, keringat tersebut membasahi gerbong ke 13, memang saat di hirup
 bau aromanya begitu busuk dan amat menyengat, meski tampang visual 
gerbong tidak basah atau gores sama sekali namun aromanya begitu 
menyengat. Setelah fajar terbit, gerbong tersebut di bersihkan, tetapi 
baunya tidak hilang sama sekali dan tetap menyengat.
loading...