Nama saya dhruva, cerita mistis nyata 
ini aku alami pada tahun 2008 bulan maret lalu. Ini pertama kalinya saya
 merantau ke Jakarta sebagai seorang kuli bangunan, maklum saya orang 
desa yang kurang ekonomi maka sejak lulus wajib belajar 9 tahun saya 
putuskan untuk mencari uang untuk membantu ekonomi keluarga. Singkat 
saja pada waktu itu saya sudah bekerja kurang lebih 2 bulan di Jakarta, 
tepatnya di Jakarta Barat di komplek citra 6, informasi saja rumah yang 
sedang kami bangun itu letaknya tusuk sate (letak paling ujung dari 
persimpangan). Awalnya biasa saja tidak ada sesuatu yang misterius di 
tempat ini walau pada kala itu komplek yang kita bangun tergolong baru.
Hingga
 pada akhirnya kami kedatangan teman kerja saat itu, dari pertama saya 
lihat orang itu memang cukup misterius, badan tinggi menjulang dan 
berkepala plontos itu sering sembahyang bersamaku di bawah, ya tempat 
bedeng kami berlantai 2. Hal yang misterius ini ku rasakan pada orang 
itu ketika ibadah gerakkannya tegap agak berat layaknya seperti 
Paskibraka gitu. Awalnya orang ini terkesan seram karena dia jarang 
ngobrol bersama teman-teman kami.
Hingga
 pada suatu hari belum lama ia bekrja bersama kami, saya mendapat 
informasi dari warung tempat kami makan (letaknya di bawah bedeng kami) 
ibu warung bernama reni ini cerita katanya lelaki misterius itu sewaktu 
pesan makan dan hendak keluar dia tersandung di depan pintu masuk, benda
 itu ialah benda gaib (barang kiriman dari warung sebelah) ya warung di 
sekitar memang lumayan banyak ada sekitar 4-5 yang saling berdekatan.
Keanehan
 dan hal-hal mistis bermula dari sini, teman kerjaku pernah bilang 
katanya si misterius ini mendapat “jarum emas” konon jarum ini milik 
almarhum adik kontraktor kami, jarum itu sempat di cabut oleh 
orang-orang dengan berbagai cara namun hanya si misterius yang bisa.
Lanjut
 ke cerita warung ya, sejak saat itu (kejadian di temukannya benda 
kiriman di warung) hampir tiap malam ada ritual tertentu. Entah sejak 
kapan teman-temanku banyak yang ikut belajar dari si misterius itu. 
Hampir tiap malam mereka berkumpul di tanah lapang luas katanya sih 
latihan, dan membantu menyelesaikan masalah kiriman di warung bu reni. 
Hingga tiba di suatu malam mereka berkumpul di belakang warung, 
memanggil arwah nenek/kakek khodam untuk membantu masalah ini, tapi 
sayangnya dari setelah malam itu berlalu hal-hal aneh sering muncul 
(gangguan di sekitaran warung dan bedeng kami) nampaknya si pengirim 
meminta bantuan lebih dari satu dukun saja.
Karena
 masalah di anggap berbelit-belit mereka/si misterius dan rombongannya 
memanggil arwah jin yang di kirim, entah apa yang terjadi kala itu, 
konon si jin melapor ke tuannya/dukun, karena merasa di usik misi si 
dukun mengerahkan banyak pasukan gaib ke warung. Karena merasa ada 
banyak keanehan si teman misterius ini tiba di belakang warung, saya 
melihatnya duduk bersila hampir 30 menit, katanya sih “raga sukma” 
petualangan di alam pulau gaib. Lepas itu dia menceritakan bahwa teror 
ini sudah berlebihan bahkan mengancam keselamatan orang sekitar, tak 
lama orang itu pergi ke tanah lapang biasa mereka berkumpul (konon 
memanggil sang kanjeng ratu laut kidul). Sejak setelah ritual itu warung
 tak bermasalah lagi.
Selang beberapa
 bulan, pada suatu malam saya hendak tidur, ya saya tidur sendiri di 
belakang warung karena yang lain masih asyik nonton televisi di warung 
bagian depan. Rasa kantukku tak tertahan, aku bersiap tidur, namun 
ketika aku hendak rebahan sekita ku lihat bayangan hitam mendekat di 
ranting pohon petai cina, tak lama ranting itu bergoyang sangat kuat dan
 daaaammnn “iiiih, ihhhhh, iih” mirip suara hantu di televisi yang 
sangat jelas kudengar, seketika aku panik hendak kabur namun jalan akses
 keluar ya lewat pohon itu.
Tanpa
 pikir panjang yang sudah panik aku melompati dinding triplek di samping
 dan lari terbirit keluar menuju warung depan kumpul teman-teman. Sejak 
itu aku putuskan untuk tidur di kursi depan warung saja (maklum aku 
memang penakut). Baru 2 malam saya tidur di depan itu, kira-kira pukul 8
 malam saat kami menonton televisi aku merasa ada yang mencolek 
punggungku, di sekitar aku lihat temanku cukup jauh dan apabila mereka 
mencolek pasti ke dengar orang kami duduk di atas kursi kayu panjang. 
Memupus rasa penasaranku aku tanya teman-temanku, sekita temanku yang 
pakai kacamata bilang “itu tadi genderuwo, dia naksir sama kamu, 
rambutmu panjang di kira sejenisnya”.
Sontak
 aku ngilu dan berdiri bulu kudukku. Lantas malamnya aku tidur di 
belakang kumpul sama teman-teman, dan keanehan terjadi lagi. Pada suatu 
malam kami berdua tengah asyik mendengar radio sembari ngobrol sampai 
larut. Namun di tengah keasyikan kami ngobrol tiba-tiba suara kerumunan 
itik bersahutan dan tak lama di barengi suara monyet, sontak kami 
terkejut dan langsung balapan tidur.
Kejadian
 aneh ini tak cukup di warung saja, di tempat kami bekerja pun demikian.
 Penuturan teman kerjaku yang juga ponakan kontraktor itu melihat sosok 
bayangan hitam besar di lorong garasi dekat kamar pembantu, semenjak itu
 ia demam tinggi dan akhirnya pulang kampung. Hilang teman tidurku yang 
tadinya bertiga tinggal berdua. Baru seminggu setelah kejadian itu 
temanku satunya lagi juga merasakan yang temanku sebelumnya rasakan, tak
 pelak dia pun pulang. Informasi saja guys (dulu memang rumah yang kami 
bangun di tanami ari-ari bayi pemilik rumah, di gali dengan pedang 
putih).
Karena aku gak mau tidur 
sendiri akhirnya ku rayu temanku yang tidur diatas untuk menemaniku. 
Tapi temanku memutuskan pindah ke kamar lain/bedeng seberang karena 
memang di situ banyak sekali nyamuk. Dari sini nyaliku di uji makhluk 
tak kasat mata, mulai dari air kran yang nyala tengah
 malam, tadinya ku 
pikir ada orang di dalam kamar mandi, tapi lama gak keluar akhirnya aku 
putuskan untuk menunggu dia keluar, namun tak tanya gak ada jawab dari 
dalam, akhirnya ku matikan sakelar sanyo itu, brengseknya hal itu 
berulang terjadi bahkan hampir setiap malam, kurang lebih pukul 3 pagi 
pasti terdengar orang mandi tak tak pernah aku melihat ada orang keluar 
dari kamar mandi itu.
 
Setelah aku beritahu bu reni pemilik warung dia 
pun ikut penasaran, hingga dia membuktikan sendiri hal itu. Mungkin 
setan mandi kali ya? Kan katanya jam 3 itu waktu setan pulang.
Kisah
 seram ini berlanjut ke bangunan rumah yang kami bangun guys, ceritanya 
waktu itu ada peralihan tempat warung karena akan di bangun rumah di 
tempat deretan warung, akhirnya warung di pindah cukup jauh guys, 
kira-kira 1 KM ke tempat kami kerja. Sialnya tempat bangunan warung yang
 di tempati sekarang konon adalah sebuah kerajaan bangsa jin guys, oh 
iya tempat ini juga yang biasa buat si misterius dan rombongannya 
latihan. Tapi disini saya lebih nyaman, mungkin jin’nya baik-baik, hanya
 ada satu kejadian saja pada waktu malam temanku menangkap/memasukan 
tuyul di tubuhnya, kami juga sempat menginterogasi.
Tuyul
 itu hendak mencuri uang di warung bu reni tempat kami makan, dan si 
tuyul juga menunjukkan majikannya di belakang (saat itu memang aku lihat
 ada seorang laki-laki mondar-mandir di pinggiran kali), kemudian kami 
juga menasehati si tuyul untuk tidak mencuri di area sini “kami ini 
perantau/orang susah juga, kesini mencari nafkah dengan bekerja keras, 
lebih baik mencuri uang orang-orang cina yang banyak uang” tuyulpun 
menjawab takut kerumah orang cina, katanya takut di makan sama jin 
penunggu rumah orang cina.
Lanjut ke 
rumah yang kami bangun, karena jarak yang jauh bolak-balik 
warung-bangunan saya minta untuk di kirim saja nasinya. Sekali dua kali 
sih di antar, tapi lama-lama gak juga, mungkin warungnya malas ngirim 
satu bungkus doang, ya cuma saya sendirian yang kerja karena sudah 
memasuki finishing. Dengan geram saya putuskan untuk tidak di kirim 
lagi, dan saya memilih tidur di proyek. Saya putuskan begini karena 
waktu itu ada orang stainlis/pembuat tangga dan peralatan balkon.
Saya
 membujuk sang kenek untuk tidur di proyek saja menemaniku dari pada 
bolak-balik capek “begitu rayuku” dia pun sepakat, malam itu pertama 
kali saya tidur di proyek bareng teman baruku yang kubujuk tadi. Hari 
menjelang malam, keanehan mulai muncul, dari bau bunga melati yang 
semerbak di lantai bawah yang cukup mengganggu hidung kami. Waktu 
semakin larut kami putuskan untuk tidur, kami tidur berdampingan hanya 
di pisah daun pintu yang belum terpasang saja.
Dalam tidur aku terbangun karena 
mendengar suara orang hilir mudik di tangga, seketika ku tengok teman di
 sebelahku ternyata dia tidur pulas, lantas siapa itu? Dengan rasa cemas
 dan takut aku putuskan untuk segera tidur lagi. Keesokannya dia 
bertanya soal hal semalam, dia kira aku yang sedang main-main di tangga.
 Aku berusaha untuk tak menghiraukan dan membahas lebih lanjut agar dia 
tetap nyaman disini jadi teman tidurku. Namun sial malam kedua yang kami
 alami begitu mencekam, hujan lebat serta petir yang menggema di tambah 
rumah ini belum ada listrik, suasan gelap mencekam karena sambaran petir
 yang ada di tambah daun pintu itu bersahutan “jedaaar-jeddoor”, memang 
pintu-pintu yang terpasang belum di pasang kunci, tapi masalahnya kala 
itu tidak ada angin sama sekali, tak pelak hal ini membuat kami gelisah 
sepanjang malam. Akhirnya temanku menyerah karena takut, dia pun meminta
 maaf dengan sangat kepadaku, tak pelak aku pun tak kuasa menahannya.
Dan
 akhirnya aku tidur sendiri guys, untuk membunuh waktu yang mistis ini 
aku putuskan untuk keluar sebelum maghrib, aku pergi ke pasar malam yang
 lumayan jauhlah sekitar 1,5 KM untuk membeli sesuatu, entah itu sup 
buah atau buku TTS, sebenarnya sih bukan itu tujuanku tapi menunggu 
waktu rental PS buka saja. Lepas dari pasar malam aku langsung menuju 
rental PS, jujur aku suka main PS bola guys. Aku main sendiri sampai 
mataku benar-benar ngantuk, maka ketika aku pulang sudah saatnya tidur. 
Kebayang kan gimana saya membuang waktu menghindari kehidupan mistis 
ini? Jujur si pingin pindah ke tempat lain tapi aku disini dapat kerjaan
 yang cukup enak, ya kerjaku cuma menyapu dan menyiram tanaman saja.
Suatu
 ketika aku dan temanku bekerja di lantai 2 untuk mengecat dinding, 
waktu itu aku kedatangan 3 orang teman kerja untuk mempercepat rumah 
yang sudah mau di tempati. Ketika kami lagi asik bekerja ada seekor 
kelelawar yang hilir mudik, padahal gak pernah ada sebelumnya. Mungkin 
karena jengkel temanku mengumpat “riwa-riwi tak roll ndasmu kapok” yang 
artinya (mondar-mandir ku roll kepalamu kapok) begitu bunyi umpatan 
kepada kelelawar itu. Sialnya itu bukan kelelawar biasa, konon itu 
kelelawar jelmaan dari jin pesugihan pemilik rumah yang sudah lama tak 
di urus.
Keesokan harinya kejadian 
aneh pun terjadi, di tembok lantai bawah terdapat warna merah yang 
panjangnya sekitar 30 CM, pasalnya kami tidak ada cat merah, dan bila 
itu hewan? Katakanlah tikus, tapi merah serupa darah itu berjarak dengan
 list/pinggiran plafon, kan gak mungkin? Kalau memang hewan kok gak ada 
hewan di sekitaran yang mati? Sontak ini jadi perdebatan kami bertiga 
para pekerja. Nah karena saking penasarannya temanku bertanya kepada 
katakanlah murid ya, dia memang belajar dari orang misterius yang awal 
aku ceritakan.
Dia pun datang 
melihat, karena si misterius memang sudah di pindah ke Daan Mogot baru, 
jadi muridnya yang datang. Karena memang di rasa ganjal mereka pun 
melakukan ritual lagi untuk mencari tahu soal itu, dan alangkah 
terkejutnya saya mendengar eyang si penjaga raga temanku ini berkata 
“itu memang darah, darah itu sebagai simbol bahwa si jin 
kelelawar/pesugihan ini tengah lapar karena sudah lama tak di urus sang 
majikan, beliau juga berucap kalau si jin hendak makan dan yang mau di 
makan adalah aku, karena aku di nilai terlalu berani tinggal di 
tempatnya” kami pun mencoba mencari solusi, “kenapa tidak minta kepada 
tuanmu?” kata temanku menanyakan, “aku bisa cari makan sendiri” dengan 
ketus ia menjawab.
Setelah aku 
mengetahui hal ini aku pun meminta bantuan temanku, temanku pun memberi 
penjagaan berupa “buto ijo” untuk melindungiku, karena di nilai jin 
penunggu rumah itu tergolong kuat. Tapi aku dan temanku masih sering di 
ganggu dengan adanya kucing yang menghampiri seolah berkata sesuatu dan 
tiba-tiba hilang dan berbagai bunyi-bunyi yang aneh. Karena memang ke-3 
teman kerjaku sudah selesai hanya aku sendiri lagi di rumah itu siang 
dan malam tanpa penerangan (listriknya belum ada) akhirnya aku bertekad 
untuk lebih menjaga diri, dan aku minta di ajari dan di bukakan pintu 
jiwa ragaku.
Malam yang ku tunggu 
datang, aku di bawa ke tanah lapang terdekat yakni di sekitaran pintu 
masuk citra 5 atau seberang kali dan jalan citra 6. Setelah terbuka aku 
pinta khodam yang baik, dan pilihanku kepada eyang macan putih, aku 
berharap bisa jadi lebih tenang dan sabar serta kalau di berkahi bisa 
beramal membantu pengobatan. Katanya si begitu sifat khodam “eyang macan
 putih”. Menurut penuturan temanku juga apabila kelak ada yang meminta 
tolong jangan pernah mau menerima imbalan berupa uang karena itu 
dilarang oleh “kopral” sebutan orang misterius yang aku ceritakan tadi.
Menurut
 penuturan temanku yang pernah menemani si kopral menyembuhkan wanita 
anak orang cina kaya yang sudah lama sakit terbaring di tempat tidur, 
dulu sang ayah bernadzar barang siapa yang bisa menyembuhkan anaknya 
kalau belum nikah akan di jadikan menantu dan yang sudah menikah di beri
 uang berapapun yang di minta akan di sanggupi, tak lama setelah 
kedatangan kopral bersama rombongannya selama 3-4 kali pertemuan sang 
anak berangsur membaik dan sembuh, karena kopral sudah menikah maka sang
 ayah memberikan amplop yang sangat tebal kepada kopral, dengan nada 
tegas kopral menjawab “saya ikhlas membantu, semua karena Allah, dan 
saya sudah cukup senang anak bapak sudah sembuh”, tapi sang bapak yang 
merasa hutang budi terus memaksa untuk menerima uangnya sebagai ucapan 
terima kasih saja, namun kopral menjawab “kalau bapak benar-benar ikhlas
 dan ingin berterima kasih uangnya di sumbangkan ke panti asuhan atau 
masjid saja”. Sang bapak sepakat dan mereka pulang.
Lanjut
 ke cerita bangunan ya teman-teman KCH, sejak saat itu aku berupaya 
mengusir sang jin kelelawar pesugihan pemilik rumah itu, dengan bekal 
ilmu yang sudah ku pelajari, aku melakukan ritual berupa sembahyang 
malam sambil memanggil roh yang lebih kuat dari pada jin itu. Setelah 
kudapat “gak usah ku sebut ya khodamnya” esoknya aku ngetes dong pasti, 
karena aku gak mau semakin berlanjut saja ini jin jahat, setelah aku 
test aku lempar dia jauh-jauh.
Malamnya
 aku konsultasi sama temanku yang mengajarku itu, ritual lah lagi kita 
di lapangan. Si jin dengan nada marah berkata “ku akui dia (khodam saya 
tadi pagi) hebat, tapi saya tidak takut” seperti nada menantang membuat 
temanku geram, di panggillah khodamnya untuk beradu dengan jin jahat 
itu, meski lari jin jahat itu tetap menyanggah tidak takut. Kami pun 
ketawa heran.
Hingga akhirnya dia 
memanggil si “P” untuk membantu, malam yang di janjikan pun tiba, waktu 
itu malam kamis, entah kamis apa aku lupa, oh iya si “P” ini yang ku 
ceritakan dia bisa sukma raga dan memanggil kanjeng ratu. Dengan 
bantuannya akhirnya masalah selesai. Ya dia memanggil kanjeng ratu agung
 roro kidul untuk menjemput si jin jahat ini.
Oh
 iya sebelum saya tutup cerita ini, saya ingin berbagi informasi, bahwa 
kanjeng ratu nyi roro kidul adalah bangsa baik, beliau 
memenjarakan/kerja paksa untuk jin-jin jahat. Jadi kalau kalian 
mendengar kabar atau bahkan menjumpai dalam hal pesugihan dan hal buruk 
lain itu sama sekali bukan kanjeng ratu asli, melainkan jin-jin jahat 
yang menyerupai dan beritikad buruk.
Sesudahnya
 terima kasih sudah membaca cerita ini, ini kisah nyata saya pribadi 
bukan katanya-katanya lho ya. Dan saya mohon maaf apabila ada yang 
kurang berkenan atas nama yang tercantum di atas. Untuk kesempatan yang 
baik ini saya ingin berbagi saja, bersikaplah baik kepada apapun, karena
 sejatinya semua adalah sama (sama-sama ciptaan-Nya).
“Indahnya laut karena ombaknya
Indahnya samudera karena karangnya
Dan indahnya manusia karena akhlaknya”.
Indahnya samudera karena karangnya
Dan indahnya manusia karena akhlaknya”.
loading...