Cerita nyata ini berawal saat saya sedang berada di suatu perkebunan yang tidak jauh dari sebuah hutan belantara dan tidak ada penghuninya sama sekali. Konon katanya, perkebunan tersebut merupakan tempat dimana para partisipan PKI dibantai oleh pemerintahan orde baru. Awalnya saya mengira mitos tersebut hanyalah mitos yang dibuat agar warga tidak mengganggu perkebenunan milik pemerintah itu.
Kesan angker pun dibuat dan warga sangat sedikit yang berani untuk lewat kedalam perkebunan karet tersebut . Sejauh mata memandang , hanya pohon saja yang terlihat. Kebetulan sekali pada waktu itu saya sedang bersama seorang teman, sebut saja namanya Kang Asep . Kami berdua sedang menuju sebuah sungai di dekat pinggiran hutan untuk menyalurkan hobi kami dalam memancing.
Untuk menuju tempat tersebut, kami harus melewati beberapa perkampungan dan beberapa perkebunan. Dari jalan besar , kira-kira 35 menit untuk bisa sampai ke perkebunan. Saat sampai di perkebunan, tiba-tiba sepeda motor dari Kang Asep mendadak mati. Untuk itu kami segera berhenti dan memeriksa keadaan mesin dari sepeda motor Kang Asep. Dengan santainya kami memeriksa sepeda motor tersebut dan lupa dengan mitos yang selama ini sering disebutkan warga tentang angkernya perkebunan karet tersebut. Yang membuat saya sadar kami sedang berada di daerah terlarang adalah disaat saya mersakan suhu udara semakin dingin dan sekujur tubuh merinding. Seperti ada yang aneh, tapi saya tidak mengetahui penyebabnya itu. Akhirnya, sepeda motor Kang Asep mulai hidup kembali. Dan saya mengajak Kang Asep untuk bergegas berangkat dan melanjutkan perjalanan menuju sungai yang ada dipinggiran hutan.
Ini adalah kali pertamanya kami berdua datang ketempat ini. Seperti tradisi lama , sebelum memasukki ketempat yang baru dan terasa asing maka kita harus mengucapkan salam kepada semua penghuni ghaib yang ada ditempat tersebut . “Assallamualaikum !!” , teriak Kang Asep dengan sekuat tenaga. Saya pun bergegas untuk mempersiapkan joran/pancingan dan membuka umpan yang sudah kami persiapkan sebelumnya . Sambil menikmati sebatang rokok, Kang Asep mulai menceritakan pembicaraannya tadi dengan seorang warga yang ada di perkampungan sebelumnya. Kebetulan sekali, sebelum sampai ke sungai di tepi hutan, kami mampir ke sebuah warung kecil yang ada di perkampungan sebelumnya untuk membeli rokok dan perlengkapan lainnya. Warga yang berjualan itu bertanya kepada Kang Asep. “Mau kemana mas ?”, Tanya beliau. Kang Asep pun menjawab dengan santainya, “Mau ke sungai yang di tepi hutan itu mas , katanya banyak ikannya ya ?” . “Benar banyak ikannya mas, tapi lebih baik jangan .. Karena situ berdua orang baru disini …. Hutannya banyak kuntilanaknya mas. Kang Asep pun kembali menjawab, “Hehehe , kalau kuntilanak sih sudah biasa mas kita lihat”. Dengan rasa tidak percaya dan bercanda Kang Asep menjawab pertanyaan dari si penjual tersebut.
Cerita dari Kang Asep membuat saya semakin merasa ketakutan. Nyatanya , sebelum sampai ke sungai itu saya sudah merasakan kejanggalan saat berada di jalan . Apakah warga tadi mencoba untuk memperingati kami berdua untuk tidak masuk kedalam area terlarang ini ? . Didalam hati aku pun bertanya-tanya. Apakah benar ini semua ? Kenapa dari tadi saya tidak ada melihat orang satu pun berada di sungai ini ? Padahal sungai ini sangat jernih dan banyak ikannya. Saat hati ini bertanya-tanya, tiba-tiba Kang Asep teriak dengan kuat seperti orang yang ketakutan. Dan benar dugaanku, Kang Asep melihat sosok kuntilanak bergelantungan di pohon besar yang ada di seberang sungai dari tempat kami berdiri . Hanya Kang Asep yang dapat melihat. Saat itu saya tidak ada melihat apa-apa , hanya pohon yang tampak bergoyang dikarenakan hembusan angin yang sedikit kencang. “Ayo kita pulang , tempat ini gak beres”, ungkap Kang Asep sambil mengemasi kembali barang-barang miliknya.
Lantas kami pun buru-buru untuk pulang. Kejadian itu membuat saya semakin bertanya-tanya , tempat apakah itu ? . Untuk menjawab pertanyaan itu, maka saya mendatangi seorang teman saya yang memiliki ilmu supranatural dan mengerti tentang hal itu. Ya , seperti biasanya saya mendatangi rumah Mbah Pilu. Singkat cerita, akhirnya saya mendapatkan jawaban dari beliau. Berdasarkan terawangan dari beliau, tempat yang kami datangi adalah markas kuntilanak. Disitulah jenis makhluk ghaib Kuntilank yang biasa kita menyebutkannya membentuk sebuah kerajaan. Kerjaan tersebut memiliki banyak pengawal dan banyak juga makhluk ghaib yang tinggal di area tersebut. Konon katanya, daerah tersebut merupakan tempat dimana mayat dari orang-orang PKI dibuang dan dikuburkan secara masal. Mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia. Semuanya ada didalam sebuah lokasi dimana mereka dikuburkan secara masal. Tentu tempat seperti itu sangat disukai oleh makhluk ghaib seperti Kuntilanak. Didalam kerjaan tersebut juga terdapat seorang Raja yang memiliki tubuh besar dan gagah. Berdasarkan penuturan dari Mbah Pilu , sosok tersebut yang selama ini memimpin para Kuntilanak. Mereka tidak akan mengganggu manusia jika manusia tidak mengganggu mereka , ungkap Mbah Pilu.
Berdasarkan penuturan dari warga, banyak kejadian aneh yang terjadi di daerah tersebut . Mulai dari menghilangnya seorang warga perkampungan secara misterius, hingga ditemukannya mayat pria mati secara tragis didalam hutan tersebut.
loading...