.
Di salah satu kampung di Solo sempat heboh dengan munculnya hantu berujud anak kecil.Banyak warga yang telah melihat hantu anak kecil itu sekelibat berlari kencang dan menghilang entah kemana. Kadang tingkahnya yang usil sering melempari kerikil ke beberapa rumah bahkan pot tanamannya rusak setelah diobrak – abriknya. Entah apa sebabnya Hantu bocah ini seakan mencari perhatian. Akibat seringnya muncul sebagai sosok anak kecil maka warga menamakan hantu si ucrit.
.
Malam itu mendadak mas Danu datang ke rumahku jam 10 malam padahal aku tidak kencan sama sekali, untung saja tidak tidur . Dengan kedatangan mas Danu yang orang pinter dunia gaib ini aku sangat berharap isu hantu si ucrit ini bisa didengarnya. Mas Danu ternyata hanya mampir untuk mengajak wedangan. Kamipun hanya jalan kaki menuju warung Hik yang berada di mulut gang di tepi jalan besar menuju terminal Tirtonadi-Solo. Setelah menikmati wedangan sambil ngobrol tak terasa sudah tengah malam.,mas Danupun mengajak kembali.
.
Sejak isu hantu ucrit ini kampung sering sepi begitu juga malam itu. Sehingga saat kami kembali tak seorangpun kami jumpai namun begitu lewat di sebuah rumah kami terpaksa menghentikan langkahnya gara-gara ada lemparan batu kerikil yang menimpa mas Danu . Saat itupun bulu kudukku mulai berdiri karena ini pasti ulah hantu si Ucrit ini. Mendadak wajah mas Danu memerah seperti hendak marah pandangannya langsung tertuju pohon mangga yang tak jauh dari kami. Daun pohon mangga itu memang bergerak – gerak berikut beberapa batang pohon seperti ada sosok manusia yang sedang diatas pohon itu. Kamipun berusaha mendekat karena jelas sekali kalau lemparan batu ini dari pohon mangga itu.
.
Tiba-tiba mas Danu berteriak “ Hai adik kecil ! ayo turun !malam-malam kok main di pohon mangga ! kamu usil sekali ya ! lempar-lempar batu ! ayo turun !” kami berada persis dibawah pohon mangga. Bocah kecil itupun akhirnya turun dan duduk di sebuah tumpukan batu bata. Semula aku memang tidak bisa melihat si ucrit tapi entah apa setelah mas Danu mengusap mataku. “ Ya ampun !” teriakku. aku kaget sekali ! karena aku betul-betul melihat bocah kecil itu, aku yakin ini pasti hantu si ucrit. Hantu si ucrit ini ternyata wajahnya tidak menakutkan bahkan seperti umumnya anak kecil. Wajahnya bagus ,kulitnya kuning langsat pakai kaos lengan pendek yang penuh berlobang-lobang serta celana pendek.Semuanya berwarna serba putih. Anak itu hanya menunduk sesekali memainkan kakinya di tanah karena tanpa alas kaki. Wajahnya bergerak terus seakan malu menerima tatapan mata kami.
.
“ Adik….gak boleh nakal ! kasihan warga kampung disini kan tidak jahat sama kamu ! kenapa kamu usili. “ Tanya mas Danu sambil jongkok persis di depan si ucrit.
“ Aku benci sama suster-suster yang telah memaksaku keluar.aku ingin sekali mencakarnya….suster suster itu jahat! Aku enggak punya teman Mas! .”keluh si Ucrit neratapi nasibnya.
.
“ Jadi kamu korban Aborsi atau Pengguguran !” sahut Mas Danu
Si Ucrit mengangguk-anggukkan kepala , matanyapun memerah seperti mau menangis. Sekarang kamu minta apa dik tapi kamu jangan usil lagi sama penduduk kampung sini.
“ Aku pengin seperti teman – teman mas… bisa ber sekolah, aku minta seragam merah putih mas ! Sama rumahku jangan diinjak-injak mas ! aku ingin sekali rumahku dirawat baik-baik !” pinta si Ucrit. Mendengar keluh si ucrit korban Aborsi ini mas Danupun sempat meneteskan air mata. Janin korban Aborsi ini ternyata seperti manusia yang tumbuh semakin besar.
“ Rumahmu dimana ?” Tanya mas Danu lagi. Si Ucrit tersentak berdiri tanpa berkata sedikitpun tangannya melambai-lambai menunjuk ke arah belakang rumah yang tak jauh dari itu. Si Ucritpun berjalan dan kamipun membuntutinya. Ternyata kami telah berada di tanah kosong namun tak jauh dari tempat itu ada kamar mandi milik rumah itu. Si Ucrit menggerak-gerakkan kakinya sambil menginjak-injak sebuah tumpukan tanah bercampur sampah.
.
Mas Danu mengangguk-angguk ! diambilnya sapu lidi yang ada didekat kamar mandi kemudian dibersihkan tanah itu dari kotoran maupun sampah. Akupun merapikan gundukan tanah itu seperti layaknya sebuah kuburan. Begitu kami asik merapikan rumah si Ucrit tanpa disangka kami dibuat kaget sekali karena si Ucrit telah menghilang entah kemana. Malam begitu larut kami tenggelam dalam kegelapan malam , kejadian ini sungguh luar biasa aku yakin semua ini atas ijin Tuhan. Ini membuktikan bahwa janin korban Aborsi ternyata tumbuh seperti layaknya anak-anak , dia juga merasakan sebagai anak yang terbuang, dia juga bisa meratapi nasib dan dia juga ingin sekolah dan dia juga ingin bermain. Meski Si Ucrit sudah menghilang namun kami tetap pamit “ selamat tinggal si Ucrit kami akan berdoa untukmu.”
Esoknya kamipun pergi ke sebuah toko baju seragam, kami belikan baju seragam serta seperangkat alat sekolah. Ditengah malam kami kembali kerumah si Ucrit, kamipun berusaha jangan sampai ada orang lain yang tahu . Akhirnya Semua permintaannya aku taruh diatas gundukan tanah .
.
Entah apa jadinya…….yang penting aku telah memenuhi permintaan si ucrit seorang anak manusia yang tumbuh normal tapi harus dibunuh dengan memaksa keluar dari kandungannya. Janin aborsi itu tumbuh sebagai mahluk gaib yang tumbuh seiring umurnya.
.
Dalam kegelapan malam dengan berjalan mengendap-ngendap kamipun keluar dari kebun kosong itu. Kami tengok lagi tas dan seragam di atas gundukan tanah itu. “ Selamat bersekolah ya si Ucrit semoga kamu jadi anak yang pintar.” Doaku dalam hati.
loading...
