Cerita ini terjadi saat saya masih kecil namun saya ingat benar kejadiannya, apalagi ayah saya suka sekali flashback mengenai hal yang dulu pernah terjadi
.
Pada waktu itu tahun 2001. Saya memiliki sebuah rumah yang bisa dibilang besar. Keluarga besar kami menempati rumah tersebut. Rumah tersebut berada di perumahan Prima Lingkar Jati Bening. Mungkin bagi kalian yang tinggal di Bekasi tau di mana letaknya.
Sebenarnya banyak sekali cerita mistis yang ingin saya ceritakan. Mulai dari pintu kamar mandi yang sering diketuk ketika ayah atau keluarga yang lainnya sedang mandi, dan yang paling di luar logika adalah di mana pada waktu itu kami sekeluarga pergi ke Subang untuk silaturahmi dengan sodara di sana. Rumah kosong. Semua pembantu pun ikut ke Subang. Penjaga kebun semua ikut serta.
Dan setelah seminggu kami sekeluarga pergi, kami dikunjungi oleh saudara kami dari Bogor. Dia masuk lalu duduk di ruang tamu. Pembantu saya pun datang membawa minum. Lalu saudara saya menyapa pembantu saya “Yeni ya?”
“Ini keluarga pembantu ganti ganti mulu ya, kemaren si Acih, sekarang Yeni” komentar saudara Bogor kami.
Lalu tanteku menjawab “Enggak teh, ini masih yang lama kok. Namanya juga bukan Yeni, tapi Ros”.
Lalu sodaraku bertanya, “Oh yang namanya Yeni yang mana? Emang ada berapa pembantu?”.
Dijawab lagi oleh tanteku “Yeni siapa sih teh, kita cuma tiga dari dulu mah. Mang Aman, Bi acih, sama Ros. Nih yang belum lama, baru setengah tahun.”
Sodaraku tertawa dan bilang “Masa sih”.
Dan akhirnya tanteku menerpanya dengan beberapa pertanyaan, “Kenapa sih emang? Yeni Siapa? Tahu dari siapa pembantu kita namanya Yeni?”
Dengan santai, sodaraku menjawab, “Kemarin, seminggu yang lalu sebenarnya mau ke sini. Tapi, mau telpon dulu takut pada pergi. Eh bener aja pas telpon si Yeni yang angkat. Katanya semua pada pergi. Ini saya Yeni, Bu yang nungguin rumah ini.”
Okeee.. Dari situ tante aku mendorong-dorong tubuh sodara aku, “AH DEMI APA TEH?” jawabnya kaget.
Sodara aku sama kagetnya ,”Memang kenapa sih? Ada gak sih, orang yang namanya Yeni?”
Tanteku menggeleng, “Kita seminggu yang lalu pergi dan gak ada orang, teh. Sama sekali gak ada, teh. Semua ikut. Teteh jangan bercanda atuh”
Lalu sodaraku pun bingung dan cuma bilang, “Demi Allah tan”.
Saat itu tanteku langsung heboh dan ketakutan sendiri. Dia tentu saja bilang ke ayahku, kakak yang paling tua. “Gak pecaya. Kalau emang ada coba sini tampakkin,” jawab ayah ku dengan angkuh. Dan pada saat itu ayahku berusaha memberanikan diri untuk menunjukkan bahwa Yeni tidak lah ada.
Semalaman ayahku sengaja tidur di lantai dua. Info saja lantai dua di rumah kami tidak terpakai. Lantai itu hanya untuk cuci gosok dan ada satu kamar pembantu. Namun semua pembantu tidur di kamar lantai satu pada waktu itu.
Selama masih sadar ayahku tidak melihat penampakan apa-apa. Ketika tidur, barulah sosok Yeni itu datang ke dalam mimpi ayahku. Dengan baju gaun yang sangat panjang, dia menatap tajam ayahku dalam mimpinya, dan ketika itu ayahku terbangun pukul 2 pagi dan mengucap istigfar karena Yeni benar benar ada.
loading...